Sabtu, 15 Mei 2010

Budidaya Lele Dumbo Lahan Kering



Kondisi geografis Kab. Gunungkidul adalah perbukitan kapur / Krast dan sangat dikenal dengan daerah yang kekurangan air, ada suatu anggapan " Untuk minum dan mandi saja susah apalagi untuk memelihara ikan, apa mungkin?"

Warga masyarakat Gunungkidul sendiri tidak lantas tinggal diam dengan adanya anggapan seperti itu, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa orang yang mencoba memanfaatkan lahan galian batu kapur untuk memelihara ikan atau istilah yang lebih kerennya budidaya ikan, alih-alih memanfaatkan lahan kritis yang hanya bisa diisi air setahun sekali setiap musim penghujan tiba, dan kenyatanya berhasil hidup. Karena belum berfikir bahwa memelihara ikan itu bisa dijadikan pendapatan tambahan buat keluarga, sehingga budidaya perikanannya hanya sebatas memelihara ikan saja.

Budidaya lele lahan kering di gunungkidul mulai marak sekitar tahun 2005 " bulannya tidak tahu pasti, red" hal tersebut di pelopori oleh Bp. Sukamto seorang pembudidaya ikan asal Gedangsari, Nglipar. Seiring waktu Pak Sukamto dengan kelompoknya Mino Makmur mendapat perhatian dari pemerintah Kab. Gunungkidul serta Dinas Perikanan dan Kelautan, sehingga kemampuan produksi mereka berkembang pesat.

Sejak saat itulah Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Gunungkidul mengembangkan potensi ini dengan mendorong terbentuknya Kelompok-kelompok Pembudidaya Ikan {Pokdakan} di daerah-daerah yang dengan air terbatas, yang sekarang di jadikan daerah mina politan dengan komoditas utamanya Lele Dumbo adalah daerah Pampang Paliyan. Di desa ini sedikitnya sudah ada 600 kolam untuk budidaya lele milik 40 orang. Budidaya lele ini memanfaatkan terpal untuk menghemat air, karena dalam sekali panen tidak perlu menambah air. Dalam analisa usaha budidaya lele di kelompok ini, setiap orang dengan kapasitas seribu ekor bisa mendapatkan untung Rp 250 ribu dalam kurun waktu 2 bulan. Padahal setiap anggota rata-rata memiliki 10 kolam sehingga dalam 2 bulan petani bisa mendapatkan penghasilan Rp 2,5 juta. Bersambung!

Kamis, 29 April 2010

contoh surat pernyataan kepemilikan

UNIT PERBENIHAN RAKYAT (UPR)
”MAHMUDI”
Susukan II, Genjahan, Ponjong Gunungkidul, HP. 0813 2882 8502

SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN SARANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama
: Ali Mustofa
Jabatan
: Produsen Benih
Alamat
: Susukan II, Genjahan, Ponjong

Menyatakan bahwa kami sebagai produsen benih memiliki sarana dan fasilitas untuk mendukung produksi dan distribusi benih bersubsidi, sebagai berikut:

No Jenis Sarana/Fasilitas Satuan Volume Keterangan
1.
Kolam Pemijahan 3 2 x 4 M2 Kapasitas 300.000 ekor
1 2 x 5 M2 Kapasitas 300.000 ekor
1 4 x 8 M2 Kapasitas 500.000 ekor
2.
Kolam Pendederan 10 6 x 6 M2 Kapasitas 800.000 ekor
1 3 x 6 M2 Kapasitas 200.000 ekor
3. Kolam Penampungan 3 2 x 2 M2 Kapasitas 30.000 ekor
4. Tabung O2 unit 2 Kapasitas 6000 liter
unit 3 Kapasitas 1000 liter
5. Wadah seleksi unit 22
6. Ember Penampungan unit 4
7. Bok pengangkut induk unit 3
8. Happa unit 15
9. Seser unit 4
10. Water Pump unit 3
10 Air Pump unit 2
11 Induk Lele ekor 110 Jenis Sangkuriang
Jantan : 30 ekor
Betina : 80 ekor

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan apabila dalam pernyataan ini ternyata tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Produsen



Materai Rp. 6.000,

Ali Mustofa

Kamis, 02 Agustus 2007

LAPORAN PELTIHAN MANAJEMEN USAHA PROPEKAN NILA

PELATIHAN MANAJEMEN USAHA PROPEKAN NILA
TGL. 31 JULI-1 AGUSTUS
WISMA MELATI
YOGYAKARTA

Dinas Perikanan dan Kelautan DIY pada tanggal 31 Juli sampai 1 Agustus 2007 kemarin mengadakan pelatihan bagi Kelompok Pembudidaya Ikan {POKDAKAN} dari seluruh kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Materi yang diberikan antara lain :
  1. Peranan Pemerintah "Diskanla"dalam Upaya Peningkatan Produksi Perikananan
  2. Analisis usaha budidaya Nila
  3. Teknologi Budidaya Nila
  4. Manajemen Keuangan
  5. Prospek Budidaya Ikan Nila
Pendalaman materi dilakukan di dalam kelas selama 1 hari dengan jumlah peserta kurang lebih 30 orang, serta di luar kelas dengan mengadakan pengamatan dan pembelajaran dengan mengambil lokasi di desa Ngawen Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang serta di Balai Benih Ikan di daerah Ngrajek juga di daerah Muntilan kab. Magelang.

Pelatihan ini cukup berarti bagi perkembangan kelompok pembudidaya ikan, sebagai sarana peningkatan kualitas pembudidaya dengan tujuan akhir meningkatkan produktifitas usaha perikanan.

Kegiatan ini di selenggarakan oleh Dinas Perikananan dan Kelautan Provinsi DIY, materi- materi yang diberikan sangat berguna dan bermanfaat bagi karena disini pembudidaya mendapatkan informasi baik secara teknis budidaya berbagai jenis nila dengan penerapan teknologi yang menguntungkan. Selain itu pembudidaya di seluruh DIY dapat bertukar informasi , teknologi, pemasaran, dan tempat memperoleh bibit serta hal lain.

Bagi pembudidaya yang berkeinginan mengikuti pelatihan-pelatihan yang lain bisa menghubungi dinas terkait, karena pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pembudidaya.

Senin, 02 Juli 2007

BUDIDAYA IKAN NILA 3 BULAN PANEN

Saat ini perkembangan industri perikanan darat sungguh sangat menggembirakan, hal ini di sebabkan semakin berkembangnya teknologi pengolahan ikan yang semakin pesat. segala potensi perikanan kita saat ini dapat di serap oleh banyak industri pengolahan ikan.
Nila sebagai komoditas perikanan yang sangat di gemari oleh masyarakat semakin tinggi nilainya di pasaran. Hal ini membuat kita sebagai pembudidaya ikan nila di tuntut untuk memproduksi ikan Nila dengan sebanyak-banyaknya dan dengan kualitas sebaik mungkin, yang menjadi pertanyaan apakah bisa kita memproduksi ikan nila dengan jangka waktu kurang dari 6 (enam) bulan dengan nilai ekonomis yang tinggi?
Pertanyaan tersebut di atas bisa kita bahas sekaligus jawab disini.
BUDIDAYA IKAN NILA JANGKA 3 BULAN

Yang perlu kita persiapkan untuk pembesaran ikan nila ukluran konnsumsi dengan asumsi 1kg isi 4-5 ekor.

  1. siapkan kolam dengan ukuran lebih dari 500 m2
  2. kedalaman kolam (+ -)60cm
  3. pupuk kandang( paling baik kotorang puyuh) 60 kg
  4. pelet /pakan ikan protein tinggi
  5. bibit nila ukuran 5-6 gram
Langkah selanjutnya adalah:
  1. pupuk kolam dengan pupuk kandang, taburkan pupuk kandang merata kedalam permukaan tanah bagian dalam kolam.
  2. setelah pemupukan selesai isi kolam dengan air, biarkan air sampai 1 minggu.
  3. setelah satu minggu isi kolam dengan bibit nila dengan komposisi 5 ekor/m2
  4. tahap ke 4 ini adalah tahap pemeliharan normal artinya pemeliharaan biasa.
dari hasil pengalaman yang sudah ada, selama 1 minggu pertama bibit nila yang kita tebarkan sebenarnya sudah memiliki pakan alami di dalam kolam sehingga kita tidak perlu memberi pakan tambahan seperti pellet.

setelah satu bulan dg jumlah bibit sebanyak 2500 ekor/ 500 m2 konsumsi pakan sekitar 50kg pelet dengan berat perekor rata-rata 50,787 gram,

Perkiraan kebutuhan pakan ikan sampai panen adalah 16 sak atau kurang lebih 500kg pakan.

PERHITUNGAN KEUNTUNGAN

PERHITUNGAN NYA ADALAH:

  • bibit 13 kg x12000 = 156000
  • pupuk kandang 12000
  • pellet16zak x150000 = 2400000
      • total = 2568000
hasil penjualan di wilayah jogja.

    • 9000 x500 kg = 4500000
keuntuingannya adalah: 4500000-2568000=1932000

jika kita punya 15 kolam pembesaran kita biasa hitung keuntungan kita silahkan berhitung.

Sabtu, 30 Juni 2007

SELAMAT DATANG

Selamat datang di situs SUPRAS, situs yang mencoba mengangkat kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Gunung Kidul. SUPRAS merupakan suatu kelompok pembudidaya ikan air tawar yang tergabung dalam POKDAKAN di Gunung kidul.

Usaha yang dilakukan antara lain :
  1. Budidaya ikan Gurame
  2. Budidaya ikan Bawal
  3. Budidaya ikan Tawes
  4. Budidaya ikan Nila
  5. Budidaya ikan Tombro/Majalaya/Mas
  6. Budidaya ikan Lele
  7. Budidaya ikan Hias
Budidaya yang di maksud disini meliputi :
  • Pembenihan
  • Pembesaran
  • Penjualan

VISI dan MISI SUPRAS

  • VISI
SUPRAS sebagai kelompok usaha perikananan berupaya dan berusaha untuk meningkatkan taraf hidup anggota kelompok sebagai pondasi awal meningkatkan taraf hidup masyarakat Gunung Kidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
  • MISI
SUPRAS senantiasa setiap saat berupaya meningkatkan kualitas anggota keolompok yang bertujuan meningkatnya produktifitas dan kualitas produksi perikanan.


  • PROGRAM KERJA
  1. Mengadakan pertemuan kelompok yang membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami anggota kelompok.
  2. Mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diadakan Dinas Kelautan danPerikanan ataupun yang diadakan pihak lain.
  3. Bekerja sama dengan Dinas terkait untuk memberikan penyuluhan kepada anggota dalam upaya peningkatan kualitas anggota.
  4. Bekerja sama dengan kelompok lain dalam bidang teknologi dan pasca panen.

Dokumentasi Foto

Dokumentasi Foto
kegiatan Pokdakan Supras